Lubuk Larangan, Tradisi Menjaga Ekosistem Sungai Warisan Leluhur Dari Sumatra

 

Ada banyak tradisi kita yang bertujuan untuk menjaga keselarasan alam. Salah satunya adalah tradisi Lubuk Larangan. Sederhananya, Lubuk larangan adalah bagian di aliran sungai di suatu desa yang dilarang untuk diambil ikannya dalam kurun waktu tertentu, biasanya tahunan.


Lubuk Larangan ditempatkan pada bagian-bagian sungai yang dianggap memiliki sumberdaya yang melimpah (ikan). Untuk menjaga agar budaya ini tetap dikenal di tengah masyarakat, maka terkadang orang setempat sering menciptakan mitos yang bertujuan untuk menghindari masyarakat dari kawasan ini.


Tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Jambi untuk menjaga kelangsungan sungai ini masih dilakukan secara turun temurun di beberapa wilayah, seperti Kab. Bungo, Merangin, & Sarolangun.


Salah satu lubuk larangan ada di Desa Lubuk Beringin, Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Di daerah ini memang benar tidak diperbolehkan masyarakat untuk melanggar aturan lubuk larangan oleh kesepakatan adat setempat. Adat menganggap bahwa lubuk larangan ini hanya untuk tempat tinggal ikan, dan benar adanya bahwa air di lubuk larangan ini sangat jernih dan bersih.


Ada hukum adat yang masih berlaku di masyarakat, seperti dilarang mengambil ikan di Lubuk Larangan. Adapun sanksi adatnya berupa membayar denda adat berupa selemak manis, beras 50 gantang, denda hewan ternak, seperti kerbau atau kambing.

 

instagram : @rimbangbangling

Di sisi lain, masyarakat diperkenankan untuk mengambil apa yang ada di sungai pada saat hari buka lubuk yang dilaksanakan setiap satu sampai lima tahun sekali. Untuk tetap menjaga sungai, ada aturan khusus, seperti setiap orang hanya boleh mengambil ikan sebanyak 2 petromaks, tidak menggunakan jala yang lebih lebar dari sungai, dan tidak menggunakan racun.


Manfaat Tradisi Lubuk Larangan Dalam Berbagai Bidang


Praktek lubuk larangan yang menerapkan aturan-aturan yang disepakati bersama-sama oleh masyarakat, dapat memberi manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Manfaat lubuk larangan dapat dimanfaat masyarakat dari berbagai aspek, berikut ini penjelasannya.

 

1. Sosial : Menjaga Ikatan Persaudaraan 

sebagai ajang silaturahmi bagi masyarakat, ketika panen masyarakat berkumpul dan bergotong royong dalam mempersiapkan acara panen ikan larangan. 

 

2. Ekonomi : Meningkatkan Pembangunan Desa
Hasil pemasukan dari uang pembayaran keikutsertaan masyarakat ketika panen ikan larangan, akan digunakan untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur desa. 
 
3. Ekologi : Menjaga Keseimbangan Alam 
menjaga keberlangsungan makhluk hidup yang tinggal di sungai dan menjaga sungai agar tidak dirusak masyarakat.
 
4. Ekowisata : Menjadi Objek Wisata
beberapa daerah lubuk larangan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang dapat menunjang kegiatan pariwisata, sehingga menarik minat wisatawan untuk melihat lubuk larangan atau memberi makan ikan di lubuk larangan.

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama