Cara Tour Designer Bantu Selamatkan Konservasi Gajah

Ridwan sedang bercerita saat dirinya diminta membuat konsep pariwisata untuk bantu konservasi gajah.

Menjadi seorang tour designer bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan kejelian dalam melihat potensi dalam permasalahan. Inilah yang terjadi pada  Ridwan Tulus yang membantu menyelamatkan konservasi gajah dengan konsep pariwisatanya.

Melalui acara webinar Eco Tourism Strategi Industri Pariwisata Semasa  dan Pasca Pandemic covid-19 (Sabtu, 20/21). Ridwan bercerita tentang dirinya yang diminta untuk membantu konservasi gajah agar tidak ditutup. Permasalahan terjadi karena pemberhentian pembiayaan oleh pihak berwenang dengan alasan sepinya minat pengunjung.

Ini menjadi hal menarik bagi Ridwan, pasalnya ia tertarik dengan konsep  Green Tourism Destination. Saat meninjau lapangan, dirinya melihat adanya keunikan pada gajah di konservasi itu. Gajah akan dimandikan 2x dalam sehari oleh petugas konservasi di sungai. Melihat hal ini, Ridwan mengusulkan konsep paket pariwisata memandikan gajah untuk para pengunjung. Tidak hanya itu saja, pengunjung akan diajak berkeliling hutan bersama gajah. “Kita coba berikan pengalaman dan kenangan yang baru untuk para pengunjung,” ujarnya.

Idenya pun berbuah manis. Konservasi gajah yang asalnya akan ditutup karena hambatan biaya bisa diselesaikan. Pengunjung akan dikenai tarif sebesar Rp250.000,- untuk paket perjalan wisata bersama gajah. Hal ini membuat omzet konservasi gajah meningkat akibat pengonsepan wisata yang tepat.

Ridwan berpesan kepada seluruh pengelola wisata untuk jangan melihat masalahnya saja, melainkan lebih jeli melihat potensi dan keunikan yang ada. Inilah kunci dirinya menjadi seorang tour designer yang bantu wisata lokal bangkit dari keterpurukan.


Penulis : Fidaa Mustaghfiroh 1901026112
Editor : 
Mafriha Azida 1901026140
x

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama