Dinamika Pembelajaran Blended di Kampus Hijau Walisongo | Eksklusif 2021



Semarang, 12 Desember 2021 – M. Syifa’Uddin, awalnya menyambut baik saat menerima kabar bahwa kuliah akan dilaksanakan secara campuran offline dan online (blended learning). Disisi lain orang tuanya masih was was jika anaknya masuk kampus mengingat status Kota Semarang sendiri masih berada pada zona kuning saat itu.


Kabar kebijakan pihak kampus UIN Walisongo, mulai Senin (11/10/2021) saat itu, sistem teknis kuliah untuk semester satu dan tiga akan dilaksanakan blended learning yakni dengan 50% kehadiran di kelas(offline) dan selainnya online melalui platform google meeting. 


Kabar inipun sudah diketahui seluruh mahasiswa yang mana banyak sambutan baik oleh mahasiswa, termasuk Syifa’Uddin. Mahasiswa asal Kediri ini semenjak awal belum pernah merasakan bangku kuliah secara langsung.


Syifa’ yang baru masuk tahun ini semenjak menjadi mahasiswa baru ditengah pandemi covid-19. Bahkan wisuda kelulusan dari Madrasah Aliyahnya, semuanya dilakukan dirumah tanpa ada resepsi. 


Dia bercerita bahwa dirinya mendapat kabar kuliah offline akan diadakan setelah semua civitas akademik dan mahasiswa sudah melakukan vaksin minimal dosis pertama. Memang, kebijakan kemendikbud melalui pihak kampus, sudah memperbolehkan kampus yang dirasa aman dengan zona kuning untuk melaksanakan perkuliahan tatap muka terbatas. Senin (11/10/2021) mulai masuk tapi tetap dengan mematuhi protokol kesehatan. Sistem blended learning (pembelajaran campuran) satu kelas hanya 50% orang mahasiswa.


Akan tetapi, ketika diwawancarai kemarin (11/12/2021) tentang evaluasi sistem perkuliahan ini dia mengatakan banyak hal yang perlu dibenahi. Perkuliahan blended ini masih kurang efektif karena terjadi pilih kasih oleh dosen. “Kuliah seperti ini sudah baik untuk memacu semangat new normal, tapi masih kurang efektif karena malah terjadi pilih kasih dosen”.


Mahasiswa fakultas Dakwah dan Komunikasi ini memberikan evaluasi kepada dosen yang belum bisa imbang menghadapi dua sistem yang berbeda. “Kadang ada dosen yang hanya lebih memperhatikan mahasiswa yang ada di kelas daripada mahasiswa online atau yang dari rumah. Jadi kasian terjadi ketimpangan penerimaan sebab kadang suara kurang terdengar jelas di Google meeting”.


Syifa’ juga berharap adanya evaluasi dari pihak kampus sehingga perkuliahan yang ada di UIN Walisongo lebih baik yang sekarang dibarengi dengan gedung-gedung barunya. Kita semua berharap pandemi segera berakhir dan aktivitas perkuliahan bisa kembali normal seperti sedia kala. 


Penulis : Nur khasanah (1901026118)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama