Sekolah Sampah Nusantara Wujudkan Indonesia Lebih Bersih

Sekolah Sampah Nusantara menekankan pada pendekatan edukasi dan upaya perubahan perilaku kepada masyarakat untuk peduli dan bertanggung jawab terhadap sampahnya.

Kegiatan penukaran sampah di bank sampah
 

Program Sekolah Sampah Nusantara juga akan mencakup pendekatan ekonomi dalam penyediaan bahan baku daur ulang dalam negeri, untuk mendukung circular economy dalam pengelolaan sampah.

Sekolah sampah ini merupakan hasil kerja sama KLHK dengan
•    Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves),
•    Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),
•    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta
•    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan bersinergi dengan
•    Mountrash Avatar Indonesia, juga
•    Buperta Cibubur.

Persoalan sampah harus menjadi perhatian utama, dan dalam penanganannya perlu melibatkan seluruh komponen masyarakat. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah tentu tidak bisa bekerja sendiri, karena sampah berada dan bersumber dari segala tempat.

Bahkan, di tahun 2019 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat jumlah timbulan sampah di Indonesia sebesar 67,8 juta ton/tahun.

Hal ini akan terus bertambah seiring pertumbuhan jumlah penduduk dan perubahan gaya hidup dengan kesejahteraan masyarakat yang semakin meningkat.


Untuk itu ke depannya, diharapkan Program Sekolah Sampah Nusantara juga akan mencakup pendekatan ekonomi dalam penyediaan bahan baku daur ulang dalam negeri, untuk mendukung circular economy dalam pengelolaan sampah.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama